0851 8777 7100

Mon - Sun Appointment

Surabaya, Jawa Timur

Memahami Hipnosis

Share This Post

Definisi Hipnosis

Kata Hipnosis (Hypnosis) pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di Inggris yang hidup antara tahun 1795-1860. Sebelum masa James Braid, Hypnosis dikenal dengan nama Mesmerism/Magnetism.

Hipnosis berasal dari kata Hypnos yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Namun perlu dipahami bahwa kondisi Hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam kondisi Hipnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya.

Hipnosis merupakan satu keadaan setengah sadar yang jika dilihat penampakannya mirip dengan tidur, disebabkan oleh suatu sugesti relaksasi dan perhatian yang terkonsentrasi pada sebuah objek tunggal. Individu tersebut menjadi tersugesti dan responsif terhadap pengaruh orang yang menghipnosis dan dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah dilupakan serta dapat meredakan gejala psikologis. (WHO, 1994).

Martin Orne mendefinisikan Hipnosis sebagai keadaan atau kondisi dimana orang mampu merespon terhadap sugesti yang sesuai dengan mengalami perubahan persepsi daya ingat atau mood. Ciri penting dari Hipnosis adalah perubahan pengalaman subjektif. (Kaplan, Sadock, 2002).

Hipnosis juga didefinisikan sebagai suatu interaksi sosial seseorang yang disebut subjek, bertindak untuk mengalami pengalaman imajinatif yang melibatkan perubahan kognisi tindakan yang diasadari berdasarkan sugesti dari seseorang yang disebut Juru Hipnosis. (Kilhistrom, 1997).

Saat ini, definisi yang paling banyak digunakan dan diterima berbagai lembaga/asosiasi Hipnosis dan Hipnoterapi di dunia adalah definisi dari sisi fenomena yang dikeluarkan oleh U.S. Dept. Of Education, Human Services Division: “Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment acceptable selective thinking” atau “Hipnosis adalah penembusan faktor kiritis pikiran sadar diikuti dengan di terimanya suatu pemikiran selektif (sugesti).” (Kahija YF., 2007).

Hipnosis kedokteran kini terbagi atas Hipnopromosi (meningkatkan kesehatan dengan Hipnosis bagi orang sehat), Hipnoprevensi (mencegah gangguan kesehatan dengan Hipnosis bagi orang sehat), Hipnoterapi (penyehatan dengan Hipnosis bagi orang sakit), serta masih ada Hipnosis untuk rehabilitasi bagi orang cacat.

Dipandang dari sisi keilmuan Hipnosis adalah ilmu yang mempelajari pengaruh sugesti dan imajinasi terhadap pikiran manusia.

Sejarah Hipnosis

Penggunaan Hipnosis sudah ada sebelum sejarah itu sendiri tercatat, sejak awal mula peradaban manusia. Tentu saja waktu itu Hipnosis belum dikenal dengan nama “Hipnosis”.

Hipnosis pada masa dulu dipraktekkan dalam ritual agama maupun ritual penyembuhan. Catatan sejarah tertua tentang Hipnosis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM. Hipnosis telah dipraktekkan di tempat yang berbeda dengan berbagai istilah sejak dahulu. Sejarah Hipnosis modern dimulai pada abad ke 18. (Kroger, 2007).

  1. Franz Anton Mesmer (1734-1815)
    Mesmer dinobatkan sebagai bapak Hipnosisme modern. Dia seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan metoda penyembuhan dengan Hipnosis secara ilmiah. Mesmer mengembangkan teori yang disebut dengan “teori animal magnetism” yaitu adanya pengaruh medan magnet bumi terhadap tubuh manusia.
    Di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Jika cairan dalam tubuh ini kurang banyak, tidak mengalir dengan lancar atau tersumbat, maka akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental dan fisik. Timbulnya suatu penyakit dapat dikarenakan adanya ketidak seimbangan komposisi magnet pada tubuhnya.
    Mesmer terus melakukan penyembuhan dan eksperimental nya terhadap pasien-pasiennya yaitu dengan merangsang tubuh pasien tersebut dengan cara menempelkan lempengan-lempengan magnet ke beberapa bagian tubuh yang dianggap membutuhkan kekuatan magnet, hingga seiring dengan perkembangan waktu, Mesmer melakukan penyembuhannya tanpa menempelkan lempengan magnetnya, melainkan melalui perantara tubuh Mesmer sendiri yang diyakini memiliki daya magnetis/kekuatan magnet. Sejak penyembuhan ala Mesmer inilah metode Hipnosis mulai diteliti dan menjadi bahan perdebatan dari berbagai ilmuwan barat. Inilah cikal bakal metode Hipnosis dijadikan sebagai sebuah keilmuan yang dapat dirasakan manfaatnya secara klinis hingga sekarang. (Kroger, 2007).

Pikiran Manusia

Apa isi pikiran manusia? Dari referensi "Encarta Dictionary" 2009,Mind is...

Fundamental Hypnosis Training 31 Mei 2025

Dihadiri oleh 3 orang, diantaranya ada seorang dokter yang...